Sabtu, 10 Maret 2018

Artikel Pendidikan



Menanamkan Sikap Peduli Sosial pada Anak

Pendidikan karakter merupakan pembelajaran nilai atau sikap yang harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kepedulian sosial merupakan salah satu bentuk nilai dalam pendidikan karakter. Kemdiknas (2010: 9-10) mengidentifikasi 18 nilai karakter yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional, yaitu: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Dari delapan belas karakter  tersebut di atas, kepedulian sosial menjadi salah satu nilai yang penting untuk ditanamkan pada anak. Manusia dikenal sebagai makhluk monodualis, yaitu selain sebagai makhluk individu dikenal juga sebagai makhluk sosial. Manusia akan selalu bergantung pada orang-lain dan tidak akan bisa hidup sendiri. Orang tua dan guru menjadi bagian yang penting dalam proses penanamannya mengingat lingkungan terdekat siswa adalah rumah dan sekolah. Meskipun demikian, lingkungan masyarakat juga ikut andil dalam penanaman nilai ini.
Beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk menanamkan nilai peduli sosial di rumah, antara lain:
Pertama, memberikan keteladan kepada siswa. Ada pepatah yang mengatakan bahwa satu keteladanan akan lebih bermakna daripada seribu nasihat. Orang tua hendaknya bisa memberikan contoh dalam hal kebaikan, misalkan saja saat tetangga sakit, sebaiknya menjenguk dan jika dimungkinkan anak diajak atau sekedar diberitahu akan pentingnya menjenguk orang sakit.  
Kedua, menanamkan kepada anak sikap tolong menolong. Saat ibu atau bapak melakukan pekerjaan rumah, tidak ada salahnya anak juga diajak untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang disesuaikan dengan kemampuan anak. Contohnya, anak diminta membantu mencuci piring atau menyapu.
Ketiga, mengajak anak untuk ikut kerja bakti. Kegiatan kerja bakti di lingkungan rumah sering sekali dilaksanakan pada hari Minggu. Saat itulah sebagai orang tua bisa mengenalkan kepada anak akan pentingnya kerjasama guna menciptakan lingkungan yang bersih.
Keempat, memberikan kasih sayang pada anak. Setiap anak tentunya membutuhkan kasih sayang dari orang tuanya. Bentuk perhatian kepada anak menjadi salah satu bentuk sikap peduli. Dengan memperlakukan secara baik kepada anak tentunya akan memberikan rangsangan kepada anak untuk selalu berbuat baik. Beberapa cara tersebut bisa dilakukan orang tua selama di rumah.
Selain di rumah, penanaman peduli sosial bisa dilakukan selama di sekolah. Beberapa cara yang bisa dilakukan guru yaitu:
Pertama, mendorong siswa untuk bisa peka terhadap lingkungan sosialnya selama di sekolah. Misalkan saja dalam bentuk keteladanan dari guru dengan  menanyakan bagaimana kondisi, sehat atau tidak, siapa yang tidak membawa pensil, dll. Harapannya, siswa lain akan mengetahui kondisi teman yang lain dan bisa memberikan bantuan jika temannya membutuhkan bantuan.
Kedua, guru sebaiknya merancang kegiatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk mau bekerjasama dengan temannya, misalkan saja dengan menerapkan pembelajaran cooperative learning atau collaborative learning. Berdasarkan penelitian, dengan menerapkan cooperative learning atau collaborative learning terbukti dapat meningkatkan kepedulian sosial siswa. Hal tersebut dikarenakan prinsip pada pembelajaran tersebut harus berinteraksi dengan teman satu kelompoknya. Setiap siswa memiliki tanggung jawab yang sama terhadap kelompoknya.
Ketiga, guru sebaiknya menciptakan kondisi kelas yang peka terhadap lingkungan sosialnya. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat kesepakatan dengan siswa bahwa jika ada diantara dari siswa yang tidak masuk lebih dari 3 hari maka kita wajib menjenguknya.
Beberapa contoh di atas dapat dilakukan orang tua dan guru guna menanamkan sikap peduli sosial anak. Kepedulian sosial yang ditanamkan sejak dini diharapkan mampu mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti perkelahian dan tawuran. Akhirnya kerukunan hidup di masyarakat dapat tercipta.

Oleh Titi Suryansah
(Diterbitkan di Majalah Candra pada tahun 2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengalaman Berinovasi Pembelajaran

Hallo bapak/ ibu guru hebat seluruh Indonesia. Saya akan membagikan ilmu hasil dari mengikuti pelatihan bersama Arif Darmadiansah. Belia...