Selasa, 12 Mei 2020

Pengalaman Berinovasi Pembelajaran


Hallo bapak/ ibu guru hebat seluruh Indonesia. Saya akan membagikan ilmu hasil dari mengikuti pelatihan bersama Arif Darmadiansah. Beliau membagikan pengalaman mengenai kompetisi inobel tingkat nasional. Pertama kali mengikuti inobel tahun 2016 berawal dari ide atau gagasan sederhana.
Pak Arif pingin membuat kelas yang digunakannya untuk pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Beliau merasa kualitas pembelajaran yang dilakukannya kurang optimal. Sarana dan prasarana tidak mencukupi. Dari apa yang dirasakan Pak Arif tentunya menjadi masalah yang ingin beliau pecahkan.
Beliau berpikir bagaimana kondisi yang dialami tersebut dimana belum ada listrik, sinyal, dan internet bisa mengembangkan sebuah produk. Beliau memulai menuliskan kondisi yang ada dan memulai untuk berkompetisi. Karya yang dibuat bisa berupa PTK, eksperimen, atau pengembangan (R & D).
Diceritakan bahwa untuk mengikuti lomba inovasi pembelajaran tahap pertama harus melewati seleksi administrasi kemudian dilakukan penilaian proposal penelitian. Apabila lolos maka akan mendapatkan undangan bimtek dari kemendikbud.
Pada tahun 2016 dipilihlah 100 peserta yang lolos sebagai finalis. Kemudian 2 tahun kemudian, format dibedakan yaitu Ada kategori utama bagi peserta yang pernah juara, madya yang pernah masuk finalis namun belum juara dan pemula bagi yang pertama kali mengikuti. Tes yang dilakukan saat berada pada babak final yaitu tes tertulis, presentasi, dan laporan hasil penelitian. Isi tertulis terdiri dari soal pedagogik pilihan ganda berjumlah 100 soal. 
Kembali pada pengalaman Pak Arif  terinspirasi dari sebuah proyektor hologram 3d. Saat akan menjelaskan materi tentang invertebrata, anak-anak tidak mempunyai gambaran sama sekali. Supaya lebih menarik, mediapun dibuat. Bahan dibuat dari mika tutup CD bekas yang dibentuk seperti prisma sebagai tempat hologramnya. Untuk menayangkan video atau gambar, mika CD menggunakan barang bekas. Setelah masuk final kemudian diganti menggunakan akrilik.Untuk tampilan menjadi lebih jelas dan tidak kusam. Metode penelitian yang digunakan adalah R & D. Proses validasi dilakukan oleh pengawas. Kemudian diujikan ke anak-anak dan mendiseminasikan ke teman guru lain. Hasil yang diperoleh minat dan hasil belajar menjadi meningkat.
Dua tahun kemudian, lomba inovasi pembelajaran kembali diikuti dengan persiapan yang lebih matang. Media kali ini diberi nama Millea (Mikrosop lensa laser tenaga surya).Dapat idenya saat akan melakukan pembelajaran mengenai struktur tumbuhan namun tidak memiliki mikroskop untuk melakukan pengamatan. Bahan utama yang digunakan adalah HP dan ditambah dengan lensa laser bekas mainan anak-anak sehingga pembesarannya bertambah dan sudah bisa dimanfaatkan untuk melihat struktur anatomi tumbuhan. Dari ide tersebut kembali memberikan kesempatan Pak Arif sebagai juara.
Untuk mengembangkan sebuah ide menjadi suatu inovasi sebenarnya tergantung pada bapak dan ibu guru sendiri. Setiap guru tentu memiliki masalah sendiri di sekolahnya yang bisa dikembangkan menjadi sebuah ide atau inovasi dalam pembelajaran. Jadi, sebagai guru tentunya harus kreatif dalam memecahkan masalah dan mengembangkan ide sehingga memberi manfaat untuk semua.
Langkah dalam membuat suatu inovasi pembelajaran secara garis besar adalah perolehan ide, pembuatan produk, validasi ahli, uji coba dan produk jadi. Kemudian untuk instrumen penilaian dari produk yang dibuat sangat banyak, namun memiliki aspek mudah didapat, mudah ditiru, dan seberapa manfaat produk itu penjadi penilaian yang tinggi.
Pengalaman yang disampaikan Pak Arif tentunya sangat bermanfaat sekali bagi saya dan harapannya untuk semua yang mebaca tulisan saya ini. Terus lakukan inovasi dalam pembelajaran dan berikan yang terbaik untuk peserta didik kita. Tetap semangat dan salam literasi.

Storytelling


Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang storytelling. Apa itu storytelling? Jika kata storytelling masih asing di telinga kita, tidak dengan kata mendongeng. Ya...kedua kata tersebut memiliki arti sama. Sebagian besar pasti sudah pernah mendengarkan dongeng dari orang tua atau gurunya.
Mendongeng mampu memberikan pengaruh besar bagi pendengarnya. Hal tersebut dialami oleh seorang ibu berusia 70 tahun yang mengikuti pelatihan bersama narasumber kita, Budiman Hakim. Beliau menyampaikan bahwa masih mengingat dongeng Si Kancil yang dibacakan orang tuanya pada saat berusia 5 tahun. Hebat bukan?
Dari apa yang disampaikan di atas ternyata juga dialami oleh banyak orang yang masih ingat betul dengan cerita dongeng yang disampaikan orang tua atau gurunya. Hal di atas yang membuat pakar-pakar marketing berpikir: “ Kalau sebuah cerita mampu menanamkan pesan sedemikian dahsyat, kenapa cara mendongeng tidak dijadikan saja sekalian sebagai strategi marketing? Cara menyampaikan pesan melalui cerita memang menjadi cara yang terbaik.
Ciri-ciri sebuah storytelling adalah :
1.    Kekuatannya ada pada cerita. Brand sering muncul di belakang.
2.    Seandainya brand muncul di awal kehadirannya menjadi bagian dari cerita tersebut sehingga tetap tidak terlalu terasa bahwa itu merupakan sebuah iklan.
3.    Kehadiran brand sangat kuat
4.    Brand diperlakukan secara netral dan tidak sebagai hero
5.    Nuansa iklan tidak terasa
6.    Kejutannya tinggi sehingga orang mau membagi kepada orang lain.
Pemetaan macam-macam cara orang berjualan yang sering dilakukan adalah:
1.    Rough selling, yaitu cara berjualan dengan kasar dan menyakiti hati konsumennya
2.    Hard selling, cara berjualan dengan cara berteriak-teriak
3.    Soft selling, berjualan dengan cara halus
4.    Covert selling, cara beriklan dengan cara menyembunyikan brandnya
Lalu dari yang dibahas di atas, matery storytelling ada dimana?
Perhatikan gambar di bawah ini!

Storytelling ada di antara soft selling dan covert selling.
Jika melihat gambar di atas, maka storytelling bisa dilihat pada bagian irisan antara soft selling dan covert selling. Berikut contoh storytelling dalam sebuah teks yang dikemas menarik:
PUYUNGHAY SIALAN
Habis benerin NOTE-5 di North bridge PIM saya mampir ke bakmi GM kangen sama Puyunghay yg menurut saya memang nomer satu di dunia.
Saya order sepiring nasi goreng dan seporsi Puyunghay.
Sambil menunggu puyunghay tiba saya foto2 nasi goreng sepuasnya. Takut keburu dingin saya makan nasi goreng dikit-dikit sambil nunggu puyunghay.

Sialnya sampai nasi goreng habis Puyunghay sialan itu belum juga tiba. Lalu saya pakai jurus pamungkas yg selalu berhasil. Saya panggil waiter lalu saya bilang "Order Puyunghay saya batalkan, saya minta uang kembali"
Lalu saya dengar ribut2 dari arah dapur dan sekejap kemudian Puyunghaysialan itu terhidang.
"Bungkus" kata saya setengah membentak. 2 menit kemudian saya keluar dari resto bakmi GM menenteng bungkusan Puyunghay sialan itu.
Kalau puyunghay ini rasanya sedang2 saja barangkali saya sudah kapok balik dan bakmi GM saya masukkan ke Brand Hell.
Sayangnya puyunghai bakmi GM memang enak tenan. Sialaaaan!
Oleh: Subiakto Priosoedarsono
Ada juga storytelling yang dikemas dalam bentuk image. Iklan tersebut biasanya hanya mengandalkan gambar saja
Berikut contohnya:

Perkembangan teknologi seperti sekarang memungkinkan pengusaha untuk memasarkan produk atau brand di sosial media. Maksud brand di sini adalah apa yang orang ceritakan tentang diri kita. Jadi, apapun bisnis kalian, konsumen harus memiliki pengalaman unik untuk diceritakan pada komunitasnya.
Terkadang terpikir oleh kita bahwa brand yang kita usung hampir sama dengan brand miliki kompetitor. Lalu apa yang harus kita lakukan? Ciptakan sesuatu sehingga konsumen tetap mempunyai pengalaman yang menarik untuk diceritakan. Kalau boleh saya menambahkan, kita bisa memberikan nilai lebih pada brand kita. Setidaknya beri ciri khas sehingga masyarakat dapat menemukan sesuatu yang berbeda pada milik kita.
Masih banyak lagi pemateri hebat kita menyampaikan materi storytelling dengan cara yang nyentrik. Mengapa saya mengatakan demikian? Karena materi inti storytelling saya peroleh dari menjelajah dari kajian ilmu yang berbeda baru saya bisa menyerap ilmu intinya. Semoga ilmu kali ini menginspirasi saya untuk bisa mendongeng dengan baik sehingga mampu menanamkan nilai positif bagi pendengarnya. Sungguh luar biasa.
Salam literasi





Sabtu, 09 Mei 2020

JB Class


JB Class mungkin masih asing bagi beberapa bapak ibu guru semua. Dalam rangka menyongsong revolusi pendidikan 4.0 sekaligus menyukseskan Yogyakarta Smart Education maka aplikasi ini dikembangkan. Apa itu JB Class? JB Class merupakan sebuah aplikasi learning management system berbasis website yang dirancang sebagai media tambahan atau pengayaan pembelajaran yang melengkapi pembelajaran konvensional melalui kelas maya. JB Class merupakan aplikasi miliki Disdikpora DIY bekerjasama dengan Google. Melalui JB Class kita diberikan kemudahan dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
JB Class

Pada saat mengikuti diklat VCT Batch 6 ini kami diperkenalkan. Sebelumnya sudah sering mendengar namun belum pernah mencoba membuat kelas maupun materi. Nah...melalui diklat kemarin, kami dituntut untuk bisa membuat kelas, membuat materi, dan menyusun soal pilihan ganda maupun uraian. Berikut kami lampirkan link ketugasan JB Clas

Pengalaman Berinovasi Pembelajaran

Hallo bapak/ ibu guru hebat seluruh Indonesia. Saya akan membagikan ilmu hasil dari mengikuti pelatihan bersama Arif Darmadiansah. Belia...