Rabu, 06 Mei 2020

Menulis dalam Kesibukan


Sebagian besar orang tentu memiliki kesibukan. Kesibukan tersebut melekat pada diri pribadi masing-masing terkait dengan dirinya sebagai makhluk individu maupun sosial. Kesibukan untuk beribadah, bekerja, memenuhi kebutuhan, menyelesaikan pekerjaan, dan masih banyak alasan orang untuk menjadi sibuk. Kesibukan juga dialami oleh orang biasa maupun yang memiliki jabatan.
Pada kesempatan yang berbahagian ini, Pak Much Khori akan menyampaikan tentang makna kesibukan. Dari kesibukan yang dialami oleh sebagian orang, terdapat garis merah yang perlu kita perhatikan. Perhatikan gambar berikut:





Seperti yang telah disampaikan di atas bahwa setiap orang tentu memiliki kesibukan masing-masing. Kesibukan yang kita alami bisa ditanggapi dengan dua bentuk, yaitu dengan sikap dan perbuatan. Kedua hal yang dilakukan tadi hendaknya dinikmati supaya tidak membebani diri kita. Buat diri kita enjoy dengan kesibukan yang melekat. Salah satu bentuk perbutan dalam menyikapi kesibukan yang terjadi pada kita sehari hari adalah dengan melakukan kegiatan menulis.
Terkait dengan kegiatan menulis, Much Khoiri menyampaikan bahwa:
Penulis sejati akan mencurahkan daya dan pikirannya untuk menghasilkan tulisan-andai kata ia tidak sedang menulis, ia pastilah memikirkan tentang apa yang ia hendak tulis. Ada waktu istimewa yang dipilihnya, yang paling nyaman, untuk larut dalam menulis. Ia tidak membiarkan satu hari pun tanpa menulis. Menulis sama wajibnya dengan membaca.
Mengapa kita harus menulis?
Apa yang kita angankan akan lenyap, apa yang kita katakan akan musnah, apa yang kita lakukan akan tak tersisa-kecuali tulisan. Ia akan abadi dan menyejarah.
Selain itu ada kalimat magis yang disampaikan oleh Pramoedya Ananta dan Budi Darma. Berikut tulisannya:

Dalam konteks menulis dalam kesibukan, kita perlu menerapkan pada diri kita untuk menulis meskipun sedang masa kesibukan. Ada hal penting yang bisa ditegakkan ketika kita melakukan kegiatan menulis, yaitu dengan menerapkan reward dan punishment. Jadi ketika kita tidak bisa menerapkan bisa diterapkan hukuman pada diri kita sendiri. Sebaliknya, ketika kita bisa menulis maka hadiah bisa diperoleh. Hal tersebut dapat membantu diri kita dalam mendapatkan motivasi untuk menulis. Seperti kita ketahui bahwa motivasi sendiri dikelompokkan menjadi dua, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Reward dan punishment tersebut termasuk motivasi ekstrinsik. Tetapi dari motivasi ekstrinsik dan mempengaruhi intrinsik sehingga akan dapat membangun motivasi dalam diri penulis sendiri.
Hal lain yang perlu diingat dalam menulis di masa kesibukan adalah:
Menulis adalah berkomunikasi. Komunikasi sendiri merupakan penyampaian gagasan. Orang bijak itu memiliki sesuatu untuk disampaikan. Namun, apa yang disampaikan tentunya yang memberikan manfaat dan memberikan pencerahan bagi orang lain. Cara penyampaian usahakan dikemas dengan baik. Gunakan kalimat yang mudah dipahami oleh pembaca dan komunikatif.
Pada kesempatan ini Pak Khoiri memberikan 17 Strategi jitu dalam menerapkan menulis dalam kesibukan:
1.    Tetapkan niat menulis
2.    Rajin membaca
3.    Gunakan alat perekam
4.    Kobarkan inspirasi menulis
5.    Tentukan waktu utama
6.    Untuk pemula, menulis bebas
7.    Menulis di dalam hati
8.    Menulis di waktu utama
9.    Manfaatkan waktu luang
10. Menulis yang dialami
11. Menulis yang dirasakan
12. Menulis selaras minat dan pekerjaan
13. Menulis dengan riang
14. Menulis yang banyak
15. Read better, write faster
16.  Buatlah motto yang dahsyat
17. Menulis dengan doa
Ada tambahan tips lagi yang diberikan Pak Khoiri, yaitu dengan mencatat ide yang muncul pada pikiran kita. Ide bisa dituliskan pada buku catatan atau HP (Notepad). Dari catatat tersebut tentu harus diiringi dengan penyelesaian point point yang telah dicatat. Ketika waktu agak longgar, kita bisa mengambangkan point point tersebut
 Bagi penulis pemula kegiatan bisa dimulai dengan menulis bebas. Waktu yang bisa diterapkan supaya menjadi seorang penulis yang terampil ditentukan oleh pribadi masing-masing. Jika ia mau konsekuen belajar menulis setiap hari tentu akan lebih cepat mewujudkan menjadi penulis yang terampil.
Ada hal-hal yang terkadang dialami oleh penulis pemula, yaitu ketika menulis dalam hati tiba-tiba ide hilang saat ide tersebut akan mulai ditulis. Untuk menjembatani tersebut maka perlu perekaman dalam pikiran atau menuliskan dalam kertas. Dengan begitu, ketika akan memulai menulis ide tidak akan hilang.
Ada cara mengatur waktu untuk menulis ketika kita benar benar sibuk dengan pekerjaan kita. Hal tersebut bisa dilakukan dengan menanamkan prinsip dalam diri bahwa menulis menjadi sebuah kewajiban. Kalau di atas mengatur kesibukan menjadi suatu kegiatan menulis, maka disini managemen diri juga perlu diperhatikan. Belajar berbagai jenis tulisan juga perlu dilakukan, jadi kita bisa menyesuaikan dengan kesibukan. Misal benar-benar sedang sibuk ya bisa kita lakukan menulis jenis tulisan yang singkat, seperti puisi.
Menulis merupakan suatu kegiatan yang baik. Bagi penulis pemula terkadang merasa kurang percaya diri atau merasa minder dengan hasil tulisannya. Tidak jarang pula mendapatkan ejekan dari karya tulisannya. Jika hal tersebut Anda alami, jangan patah semangat. Teruslah menulis karena orang yang baik akan selalu menghargai apa yang dilakukan orang lain. Jangan memperdulikan orang-orang seperti yang demikian. Teruslah berbuat dan menebar kebaikan melalui tulisan.
Salam literasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengalaman Berinovasi Pembelajaran

Hallo bapak/ ibu guru hebat seluruh Indonesia. Saya akan membagikan ilmu hasil dari mengikuti pelatihan bersama Arif Darmadiansah. Belia...