Sebagian
besar orang tentu memiliki kesibukan. Kesibukan tersebut melekat pada diri
pribadi masing-masing terkait dengan dirinya sebagai makhluk individu maupun
sosial. Kesibukan untuk beribadah, bekerja, memenuhi kebutuhan, menyelesaikan
pekerjaan, dan masih banyak alasan orang untuk menjadi sibuk. Kesibukan juga
dialami oleh orang biasa maupun yang memiliki jabatan.
Pada
kesempatan yang berbahagian ini, Pak Much Khori akan menyampaikan tentang makna
kesibukan. Dari kesibukan yang dialami oleh sebagian orang, terdapat garis
merah yang perlu kita perhatikan. Perhatikan gambar berikut:
Seperti
yang telah disampaikan di atas bahwa setiap orang tentu memiliki kesibukan
masing-masing. Kesibukan yang kita alami bisa ditanggapi dengan dua bentuk,
yaitu dengan sikap dan perbuatan. Kedua hal yang dilakukan tadi hendaknya
dinikmati supaya tidak membebani diri kita. Buat diri kita enjoy dengan
kesibukan yang melekat. Salah satu bentuk perbutan dalam menyikapi kesibukan
yang terjadi pada kita sehari hari adalah dengan melakukan kegiatan menulis.
Terkait
dengan kegiatan menulis, Much Khoiri menyampaikan bahwa:
Penulis
sejati akan mencurahkan daya dan pikirannya untuk menghasilkan tulisan-andai kata
ia tidak sedang menulis, ia pastilah memikirkan tentang apa yang ia hendak
tulis. Ada waktu istimewa yang dipilihnya, yang paling nyaman, untuk larut
dalam menulis. Ia tidak membiarkan satu hari pun tanpa menulis. Menulis sama
wajibnya dengan membaca.
Mengapa
kita harus menulis?
Apa yang
kita angankan akan lenyap, apa yang kita katakan akan musnah, apa yang kita
lakukan akan tak tersisa-kecuali tulisan. Ia akan abadi dan menyejarah.
Selain
itu ada kalimat magis yang disampaikan oleh Pramoedya Ananta dan Budi Darma.
Berikut tulisannya:
Dalam
konteks menulis dalam kesibukan, kita perlu menerapkan pada diri kita untuk
menulis meskipun sedang masa kesibukan. Ada hal penting yang bisa ditegakkan
ketika kita melakukan kegiatan menulis, yaitu dengan menerapkan reward dan
punishment. Jadi ketika kita tidak bisa menerapkan bisa diterapkan hukuman pada
diri kita sendiri. Sebaliknya, ketika kita bisa menulis maka hadiah bisa
diperoleh. Hal tersebut dapat membantu diri kita dalam mendapatkan motivasi
untuk menulis. Seperti kita ketahui bahwa motivasi sendiri dikelompokkan
menjadi dua, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Reward dan punishment tersebut
termasuk motivasi ekstrinsik. Tetapi dari motivasi ekstrinsik dan mempengaruhi
intrinsik sehingga akan dapat membangun motivasi dalam diri penulis sendiri.
Hal
lain yang perlu diingat dalam menulis di masa kesibukan adalah:
Menulis
adalah berkomunikasi. Komunikasi sendiri merupakan penyampaian gagasan. Orang
bijak itu memiliki sesuatu untuk disampaikan. Namun, apa yang disampaikan
tentunya yang memberikan manfaat dan memberikan pencerahan bagi orang lain.
Cara penyampaian usahakan dikemas dengan baik. Gunakan kalimat yang mudah
dipahami oleh pembaca dan komunikatif.
Pada
kesempatan ini Pak Khoiri memberikan 17 Strategi jitu dalam menerapkan menulis
dalam kesibukan:
1. Tetapkan
niat menulis
2. Rajin
membaca
3. Gunakan
alat perekam
4. Kobarkan
inspirasi menulis
5. Tentukan
waktu utama
6. Untuk
pemula, menulis bebas
7. Menulis
di dalam hati
8. Menulis
di waktu utama
9. Manfaatkan
waktu luang
10. Menulis
yang dialami
11. Menulis
yang dirasakan
12. Menulis
selaras minat dan pekerjaan
13. Menulis
dengan riang
14. Menulis
yang banyak
15. Read
better, write faster
16. Buatlah motto yang dahsyat
17. Menulis
dengan doa
Ada
tambahan tips lagi yang diberikan Pak Khoiri, yaitu dengan mencatat ide yang
muncul pada pikiran kita. Ide bisa dituliskan pada buku catatan atau HP
(Notepad). Dari catatat tersebut tentu harus diiringi dengan penyelesaian point
point yang telah dicatat. Ketika waktu agak longgar, kita bisa mengambangkan
point point tersebut
Bagi penulis pemula kegiatan bisa dimulai
dengan menulis bebas. Waktu yang bisa diterapkan supaya menjadi seorang penulis
yang terampil ditentukan oleh pribadi masing-masing. Jika ia mau konsekuen
belajar menulis setiap hari tentu akan lebih cepat mewujudkan menjadi penulis
yang terampil.
Ada
hal-hal yang terkadang dialami oleh penulis pemula, yaitu ketika menulis dalam
hati tiba-tiba ide hilang saat ide tersebut akan mulai ditulis. Untuk
menjembatani tersebut maka perlu perekaman dalam pikiran atau menuliskan dalam
kertas. Dengan begitu, ketika akan memulai menulis ide tidak akan hilang.
Ada
cara mengatur waktu untuk menulis ketika kita benar benar sibuk dengan
pekerjaan kita. Hal tersebut bisa dilakukan dengan menanamkan prinsip dalam
diri bahwa menulis menjadi sebuah kewajiban. Kalau di atas mengatur kesibukan
menjadi suatu kegiatan menulis, maka disini managemen diri juga perlu
diperhatikan. Belajar berbagai jenis tulisan juga perlu dilakukan, jadi kita
bisa menyesuaikan dengan kesibukan. Misal benar-benar sedang sibuk ya bisa kita
lakukan menulis jenis tulisan yang singkat, seperti puisi.
Menulis
merupakan suatu kegiatan yang baik. Bagi penulis pemula terkadang merasa kurang
percaya diri atau merasa minder dengan hasil tulisannya. Tidak jarang pula
mendapatkan ejekan dari karya tulisannya. Jika hal tersebut Anda alami, jangan
patah semangat. Teruslah menulis karena orang yang baik akan selalu menghargai
apa yang dilakukan orang lain. Jangan memperdulikan orang-orang seperti yang
demikian. Teruslah berbuat dan menebar kebaikan melalui tulisan.
Salam
literasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar