Jumat, 24 April 2020

Strategi Pemasaran Buku


Pada kesempatan kali ini saya akan menuliskan sesuatu yang baru bagi saya. Mengapa saya katakan baru? Karena sebelumnya saya belum pernah mendapatkan ilmu seperti yang disampaikan oleh Bapak Agus, narasumber pelatihan menulis bersama PGRI. Beliau menyampaikan materi tentang pemasaran buku. Setelah kemarin kita mendapatkan ilmu tentang bagaimana cara menulis yang baik dan bisa diterbitkan oleh penerbit, sekarang saatnya belajar tentang strategi memasarkan buku.
Apa itu strategi pemasaran? Strategi pemasaran adalah merupakan cara yang dilakukan guna mengedarkan dan menawarkan buku. Seperti yang telah disampaikan Pak Agus secara garis besar strategi memasarkan buku bisa dikategorikan menjadi dua macam, yaitu strategi pemasaran serangan udara dan serangan darat. Mari kita bahas satu persatu jenis strategi pemasaran di atas.
Pertama adalah strategi pemasaran melalui udara. Jenis pemasaran ini bisa dilakukan oleh penerbit atau bahkan penulis sendiri bisa ikut andil peran. Pemasaran udara ini bisa diterapkan melalui penjualan online maupun penjualan melalui komunitas.Penjualan secara online bisa dengan melalui website dari penerbit tersebut. Misalkan disini adalah penerbit Andi offset yang telah memiliki web di http://www.andipublisher.com/ .  Pembeli yang ingin membeli buku melalui web andi bisa memilih jenis buku yang dibutuhkan. Cover dan harga buku sudah tertera pada web tersebut. Cara lain yaitu dengan penjualan online melalui media sosial yang sudah tidak asing lagi masyarakat seperti Whatsapp, Instagram, maupun Facebook. Bahkan media online seperti email dan telepon juga bisa dimanfaatkan untuk memasarkan buku.
Cara kedua yaitu melalui komunitas. Pemasaran buku melalui komunitas ini memiliki nilai keberhasilan tinggi dengan syarat adanya komunikasi yang baik dan aktif dalam menawarkan buku. Kita bisa menawarkan buku melalui group group tersebut. Kegiatan seperti arisan  atau reuni juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan penawaran buku.
Kategori pemasaran yang kedua adalah melalui darat. Jalur darat ini bisa melalui toko buku, directselling, dan mengadakan even even. Untuk lebih jelasnya bisa kita bahas satu persatu. Pertama adalah melalui toko buku. Cara yang pertama ini pasti sudah tidak asing lagi. Pada awalnya kita memahami bahwa untuk membeli sebuah buku tentu yang harus kita lakukan adalah datang ke toko buku. Hal tersebut sudah menjadi hal yang sangat wajar mengingat jaman dahulu teknologi belum berkembang pesat seperti sekarang ini, sehingga pemasaran buku yang digunakan sejak awal juga dengan cara ini. Perlu diketahui bahwa toko buku ternyata memiliki tiga kategori, yaitu toko buku modern, semi modern, dan tradisional.
Dari ketiga jenis toko di atas, tentunya toko modernlah yang memiliki fasilitas dan kenyamanan nomor satu. Selain itu, varian buku yang lebih beragam juga menjadi kelebihan dari toko buku modern. Berikut strategi promosi yang bisa dilakukan di toko buku modern menurut Agus Subardana:
-             Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol .
-            Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner
-            Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
-            Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,  Program TAB, Program TAM , dll )
-            Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan , kuncinya kita proaktive komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut.
Jenis pemasaran yang kedua adalah directselling. Directselling sendiri secara mudahnya merupakan pemasaran buku yang dilakukan oleh sales dengan menawarkan langsung ke lapangan. Cara pemasaran ini lebih menitikberatkan pada tugas sales sendiri. Kegigihan ataupun strategi dari masing masing sales menentukan keberhasilan penjualan buku tersebut. Hal tersebut bisa dilakukan dengan datang langsung ke lapangan.
Strategi darat yang ketiga adalah melalui event. Nah....event disini misalnya dengan mengadakan pameran buku, ikut dalam kegiatan workshop, rapat skala besar, kegiatan try out, maupun event lain yang sekiranya mendatangkan tamu banyak sehingga bisa dimanfaatkan untuk menawarkan buku kepada masyarakat. Dengan demikian, informasi dari berbagai sumber tentang adanya event di setiap wilayah sangatlah dibutuhkan.
Ternyata pemasaran buku memiliki lika liku yang tidak singkat. Banyak cara bisa dilakukan guna memasarkan buku supaya bisa dikenal dan laku di masyarakat. Butuh kerjasama dari beberapa pihak, khususnya penulis dan penerbit. Penulis juga harus memahami strategi ini guna memberikan gambaran bagaimana tulisan yang harapannya bisa diterbitkan besok dapat dipasarkan dengan lancar dan diterima oleh masyarakat luas. Sampai disini kita jadi tahu siapa saja yang berperan dalam pemasaran buku. Banyak pelajaran juga kita dapatkan, diantaranya untuk bisa belajar menghargai karya dan jerih payah orang lain.
Salam literasi


Rabu, 22 April 2020

Menulis dan Menerbitkan Buku. Kenapa Tidak?


Menerbitkan buku? Mendengar hal tersebut rasanya bahagia tidak terkira. Namun, ternyata mengenai hal tersebut banyak hal yang harus diperhatikan. Perlu persiapan yang baik supaya proses dapat sesuai dengan yang kita harapkan. Sebelum sampai pada tahap menerbitkan buku tentu kita harus menulis terlebih dahulu.
Sebelum menulis kita harus memahami apa yang akan kita sampaikan dalam bentuk tulisan akan diberikan kepada siapa. Pahami sasaran tulisan kita dengan baik. Seperti yang disampaikan dalam materi bersama Pak Edi. Beliau merupakan Publishing Consultant Andi Publisher. Lahir di Yogyakarta, 24 Mei 1969. Banyak karya buku yang telah beliau telurkan, yaitu:
1.      Lebih Mahir Word 2019, Untuk Penulisan Ilmiah, 2019
2.      Lebih Kreatif dengan Adobe Photoshop CS4 2008
3.      Corel Draw X4 2008
4.      Teknik Modern Fotografi Digital 2007
5.      Pengolahan Digital Image dengan Photoshop CS3 2007
6.      Menyusun Karya Tulis Ilmiah Menggunakan MS Office Word, 2006
7.      Special Workshop: Teknik Airbrush Menggunakan Photoshop CS2 2005
8.      Menjadi Desainer Layout Andal dengan Adobe InDesign CS 2005
9.      Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer 2005
10.  Trik & Teknik Profesional CorelDraw 12 2004
11.  Kupas Tuntas Ponsel Anda 2003
Dari judul karya karya beliau tentu sudah tidak diragukan lagi kiprah beliau di bidang kepenulisan buku. Mari kita bahas tuntas materi yang beliau sampaikan pada kesempatan kali ini.
Beliau menyampaikan beberapa poin penting yang perlu diperhatikan ketika akan menulis atau dan menerbitkan buku. Poin-poin penting tersebut diantaranya pemilihan judul yang baik. Judul sangat menentukan ketertarikan pangsa pasar. Judul yang menarik dapat menarik masyarakat untuk membeli. Pilih kata atau kalimat yang mengundang penasaran masyarakat untuk membaca buku yang ditulis.
Selanjutnya adalah sasaran tulisan. Seperti yang telah disampaikan di atas tadi, sasaran tulisan perlu diperhatikan baik untuk pelajar, traveller, pecinta kuliner, atau siapa saja yang akan menikmati tulisan kita. Sesuaikan gaya bahasa yang akan digunakan.
Berikutnya adalah melakukan sedikit penelitian tentang pesaing yang ada. Tema-tema yang sedang aktual biasanya memiliki pangsa pasar tinggi. Jadi pandai-pandailah dalam menentukan tema untuk ditulis. Bahkan tidak jarang kualitas tulisan kurang bagus tetapi tema yang diambil sedang naik daun sehingga di pasaran laku berat. Hal tersebut menjadi pelajaran untuk kita lebih pintar dalam memilih materi sebagai bahan tulisan.
Tidak lupa juga sebagai seorang penulis sebaiknya memahami ciri khas terbitan setiap penerbit. Bagaimana tata letak tulisan atau jenis tulisan apa yang paling banyak diterbitkan merupakan contoh bentuk pemahaman terhadap tulisan. Tujuan dari hal tersebut adalah supaya tulisan dapat diterima dan diterbitkan. Meskipun sekarang banyak juga penerbit yang siap menerima berbagai jenis karya dengan berbagai karakter tulisan.
Setelah memperhatikan hal-hal penting yang disampaikan di atas, saatnya melakukan proses menulis. Setelah kita menulis satu jenis tulisan, kemudian kirimkan kepada penerbit yang telah kita pilih dengan memperhatikan ciri khas dari penerbit tersebut. Jangan takut dan ragu untuk mengirimkan. Tunggu kabar dari penerbit dan penuhi permintaan atau penuhi kekurangan yang disampaikan oleh penerbit tersebut. Jika sekiranya kita mendapatkan kabar naskah kita belum layak jangan berkecil hati. Perbaiki dan poles kembali tulisan kita supaya memiliki nilai lebih dan memiliki nilai jual yang lebih baik.
Perhatikan kelengkapan naskah yang akan kita kirimkan. Apakah sudah memuat judul-sub judul, nama pengarang, kata pengantar, daftar isi, dan bagian lain yang harus ada pada sebuah naskah buku atau belum? Jangan ragu untuk bertanya kepada penerbit jika merasa ragu atau bimbang. Kelengkapan suatu naskah akan sangat berpengaruh terhadap proses selanjutnya terkait penerbitan buku.
Penguasaan penulis terhadaap ejaan juga sangat penting. Hal tersebut bisa diterapkan ketika proses sudah sampai pada tahap editing. Pengetahuan penulis bisa terbentuk dengan adanya proses belajar. Belajar sendiri bisa dilakukan dengan membaca buku-buku terbitan dari penerbit yang kita pilih. Dengan memahami tata tulisnya akan sangat membantu proses edit dari naskah kita sendiri.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah desain cover buku. Tampilan luar akan sangat menentukan minat pembeli. Pengalaman yang sudah banyak terjadi di masyarakat adalah buku dengan cover menarik dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Seperti yang disampaikan oleh Pak Edi bahwa tipikan pembaca buku di Indonesia adalah sight seeing, sehingga tampilan depan sangat penting dalam pemasaran buku. Setiap penerbit memiliki data bagai mana cover yang menarik, dan terbukti mendongkrak pemasaran.
Jika kita memiliki kenalan baik dengan pihak penerbit, bisa juga kita menyodorkan draft tulisan kita untuk bisa diberikan masukan atau kemauan penerbit seperti apa. Sehingga lanjutan tulisan kita bisa sesuai dengan yang diharapkan penerbit. Perhatikan waktu penulisan supaya tidak terlalu lama proses penyelesaiannya. Penerbit biasanya akan memberikan waktu proses penyelesaian tulisan. Belajarlah untuk konsisten dan memenuhi waktu sesuai yang diharapkan oleh penerbit. Era sekarang sangatlah kompetitif, jadi hargai waktu dan lakukan apa yang ada dihadapan kita dengan segera.
Perlu kita ketahui pula bahwa setelah tulisan kita sampai pada penerbit, tidak langsung mendapatkan jaminan untuk segera diterbitkan. Terdapat proses antrian dimana diurutkan sesuai waktu datangnya naskah. Jadi jangan buang waktumu pada setiap tahapnya. Lakukan setiap tahap dengan cepat dan baik karena waktu menentukan proses penerbitan buku.
Pesan penting pada malam ini adalah kerja keras. Jangan ragu untuk mencoba menulis dan mengirimkan ke penerbit. Jika terdapat masalah atau tantangan maka hadapi dengan tenang. Perbaiki setiap kesalahan yang telah dilakukan. Semoga kita bisa menjadi penulis yang tangguh sehingga karya kita bisa menembus pasar luas. Aamiin.

Selasa, 21 April 2020

Pembelajaran Daring Selama Pandemi



Alhamdulillah...pembelajaran menulis sampai sampai hampir dua pekan sudah berjalan dengan lancar. Banyak ilmu yang telah diperoleh. Tidak hanya terkait menulis ilmu yang didapatkan, namun tentang pembelajaran, ilmu seputar pendidikan, trik berdagang, cara berkomunikasi yang baik, dan masih banyak lagi. Senang tentunya mendapat kesempatan untuk bergabung pada kegiatan ini. Terimakasih PGRI, OmJay, dan semua panitia yang telah mengadakan kegiatan seperti ini.
Pada kesempatan kali ini kami mendapatkan materi dari Bapak Wijaya Kusuma tentang Pembelajaran Daring yang Ideal. Materi tersebut disampaikan beliau melalui daring tatap muka menggunakan aplikasi Zoom. Pada pertemuan kali ini terasa berbeda dari biasanya karena kita atau sesama peserta bisa melihat wajah kita. Kamipun mendengarkan apa yang disampaikan OmJay, meskipun terkadang ada suara riuh dari sesama peserta yang tidak mematikan mikrofonnya. OmJay menyampaikan materi dengan menampilkan PPT yang telah beliau siapkan. Setelah beliau selesai memberikan materi melalui Zoom, materi PPT juga disampaikan pada group WA. Selain itu OmJay juga memberikan pesan melalui audio untuk membagikan pengalaman mengenai pembelajaran daring yang telah dilaksanakan. Berikut akan saya bagikan pembelajaran daring yang telah saya terapkan bersama siswa siswa saya.
Sudah sekitar satu bulan masyarakat Indonesia diminta untuk melakukan aktivitas di rumah karena merebaknya pandemi corona di negara tercinta kita. Sedih tentunya melihat kondisi sekarang, namun jangan sampai menyurutkan niat kita untuk belajar dan melakukan aktivitas positif kita. Selama itu pula saya bersama siswa siswa melakasanakan pembelajaran daring. Kami belajar menggunakan HP. Alhahamdulillah semua siswa di sekolah saya memiliki HP sehingga lebih mudah dalam menerapkan pembelajaran tersebut meskipun ada kendala atau masalah namun tidak menyurutkan niat kami untuk tetap belajar.
Pembelajaran yang kami terapkan yaitu menggunakan aplikasi Whatsapp (WA). Mengapa kami memilih WA? Karena WA dianggap aplikais yang hampir digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat. WA mudah digunakan dan siswa tentunya sudah terbiasa menggunakannya.
Setiap pagi saya menyapa siswa siswa melalui WA group. Tugas dan materi yang harus dipelajari siswa disampaikan melalui WA. Materi yang dipelajari siswa bervariasi, diantaranya belajar menggunakan buku siswa, sumber belajar di internet, video menggunakan link (Youtube), audio, latihan soal menggunakan Googleform, dan belajar bersama di TVRI. Sederhana... namun, variasi kegiatan sudah diterapkan supaya tidak bosan dengan cara saya menyampaikan materi.
Sekali juga pernah saya gunakan metode belajar kelompok dimana siswa saya ajak bertemu melalui WA selama hampir 2 jam. Kita janjian dari pukul 8.30 -10.00 kemudian bertemu di group besar WA. Kami melakukan pembelajaran layaknya di ruang kelas. Guru melakukan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Pada kegiatan inti tersebut guru memberikan masalah yang harus dipecahkan siswa secara berkelompok. Pembelajaran kelompok secara daring dilakukan dengan membuat group kecil melalui WA. Siswa dikelompokkan menjadi 4 group kecil. Selain masuk di group besar kelas, masing-masing siswa juga masuk di salah satu group kecil sesuai bagiannya. Guru memandu jalannya belajar kelompok dengan masuk di group besar dan masing-masing group kecil siswa. Setiap kelompok boleh memanfaatkan berbagai referensi yang dimiliki atau mencari di internet. Pada sesi presentasi, setiap kelompok merekam jawaban kelompok masing-masing. Setelah semua kelompok selesai merekam jawaban mereka, selanjutnya sesi presentasi dengan membagi hasil rekaman pada grup besar. Setelah salah satu kelompok membagi rekaman tersebut, guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari kelompok lain. Kegiatan tanya jawab juga berjalan dengan baik.
Cerita di atas merupakan sebagian kecil cerita  dari pembelajaran selama daring. Namun, di sisi lain terdapat kendala yang saya alami selama mengikuti pembelajaran daring, yaitu diantaranya:
Tidak semua siswa memiliki HP pribadi, sehingga bagi beberapa siswa yang menggunakan HP orang tuanya maka pengiriman tugas atau pembelajaran siswa menunggu orang tua pulang dari kerja. Sehingga sore atau malam siswa baru bisa memulai pembelajaran. Selain itu, sampai minggu ketiga ada 2 siswa yang HP rusak, sehingga kegiatan pembelajaran terhambat. Solusi dari permasalahan tersebut yaitu, siswa mendatangi salah satu teman untuk bisa mencari info tentang pembelajaran atau tugas. Kendala lain yaitu, ada orang tua yang bercerita secara pribadi kepada saya tentang kondisi ekonominya sehingga belum bisa membeli pulsa untuk paket internet. Masalah tersebut kemudian diberi solusi dengan melihat melalui wa teman yang dekat dengan rumahnya untuk mengetahui pembelajaran yang dilaksanakan.  
Pembelajaran daring memberikan pengalaman tersendiri bagi guru maupun siswa. Guru harus kreatif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring sehingga pembelajaran tuntutan kurikulum tetap bisa berjalan. Tetap semangat untuk bapak ibu guru semua. Semoga pandemi corona bisa segera berlalu dan kita bisa mendampingi peserta didik kita dengan lebih maksimal.
Salam literasi

Alhamdulillah...pembelajaran menulis sampai sampai hampir dua pekan sudah berjalan dengan lancar. Banyak ilmu yang telah diperoleh. Tidak hanya terkait menulis ilmu yang didapatkan, namun tentang pembelajaran, ilmu seputar pendidikan, trik berdagang, cara berkomunikasi yang baik, dan masih banyak lagi. Senang tentunya mendapat kesempatan untuk bergabung pada kegiatan ini. Terimakasih PGRI, OmJay, dan semua panitia yang telah mengadakan kegiatan seperti ini.
Pada kesempatan kali ini kami mendapatkan materi dari Bapak Wijaya Kusuma tentang Pembelajaran Daring yang Ideal. Materi tersebut disampaikan beliau melalui daring tatap muka menggunakan aplikasi Zoom. Pada pertemuan kali ini terasa berbeda dari biasanya karena kita atau sesama peserta bisa melihat wajah kita. Kamipun mendengarkan apa yang disampaikan OmJay, meskipun terkadang ada suara riuh dari sesama peserta yang tidak mematikan mikrofonnya. OmJay menyampaikan materi dengan menampilkan PPT yang telah beliau siapkan. Setelah beliau selesai memberikan materi melalui Zoom, materi PPT juga disampaikan pada group WA. Selain itu OmJay juga memberikan pesan melalui audio untuk membagikan pengalaman mengenai pembelajaran daring yang telah dilaksanakan. Berikut akan saya bagikan pembelajaran daring yang telah saya terapkan bersama siswa siswa saya.
Sudah sekitar satu bulan masyarakat Indonesia diminta untuk melakukan aktivitas di rumah karena merebaknya pandemi corona di negara tercinta kita. Sedih tentunya melihat kondisi sekarang, namun jangan sampai menyurutkan niat kita untuk belajar dan melakukan aktivitas positif kita. Selama itu pula saya bersama siswa siswa melakasanakan pembelajaran daring. Kami belajar menggunakan HP. Alhahamdulillah semua siswa di sekolah saya memiliki HP sehingga lebih mudah dalam menerapkan pembelajaran tersebut meskipun ada kendala atau masalah namun tidak menyurutkan niat kami untuk tetap belajar.
Pembelajaran yang kami terapkan yaitu menggunakan aplikasi Whatsapp (WA). Mengapa kami memilih WA? Karena WA dianggap aplikais yang hampir digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat. WA mudah digunakan dan siswa tentunya sudah terbiasa menggunakannya.
Setiap pagi saya menyapa siswa siswa melalui WA group. Tugas dan materi yang harus dipelajari siswa disampaikan melalui WA. Materi yang dipelajari siswa bervariasi, diantaranya belajar menggunakan buku siswa, sumber belajar di internet, video menggunakan link (Youtube), audio, latihan soal menggunakan Googleform, dan belajar bersama di TVRI. Sederhana... namun, variasi kegiatan sudah diterapkan supaya tidak bosan dengan cara saya menyampaikan materi.
Sekali juga pernah saya gunakan metode belajar kelompok dimana siswa saya ajak bertemu melalui WA selama hampir 2 jam. Kita janjian dari pukul 8.30 -10.00 kemudian bertemu di group besar WA. Kami melakukan pembelajaran layaknya di ruang kelas. Guru melakukan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Pada kegiatan inti tersebut guru memberikan masalah yang harus dipecahkan siswa secara berkelompok. Pembelajaran kelompok secara daring dilakukan dengan membuat group kecil melalui WA. Siswa dikelompokkan menjadi 4 group kecil. Selain masuk di group besar kelas, masing-masing siswa juga masuk di salah satu group kecil sesuai bagiannya. Guru memandu jalannya belajar kelompok dengan masuk di group besar dan masing-masing group kecil siswa. Setiap kelompok boleh memanfaatkan berbagai referensi yang dimiliki atau mencari di internet. Pada sesi presentasi, setiap kelompok merekam jawaban kelompok masing-masing. Setelah semua kelompok selesai merekam jawaban mereka, selanjutnya sesi presentasi dengan membagi hasil rekaman pada grup besar. Setelah salah satu kelompok membagi rekaman tersebut, guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari kelompok lain. Kegiatan tanya jawab juga berjalan dengan baik.
Cerita di atas merupakan sebagian kecil cerita  dari pembelajaran selama daring. Namun, di sisi lain terdapat kendala yang saya alami selama mengikuti pembelajaran daring, yaitu diantaranya:
Tidak semua siswa memiliki HP pribadi, sehingga bagi beberapa siswa yang menggunakan HP orang tuanya maka pengiriman tugas atau pembelajaran siswa menunggu orang tua pulang dari kerja. Sehingga sore atau malam siswa baru bisa memulai pembelajaran. Selain itu, sampai minggu ketiga ada 2 siswa yang HP rusak, sehingga kegiatan pembelajaran terhambat. Solusi dari permasalahan tersebut yaitu, siswa mendatangi salah satu teman untuk bisa mencari info tentang pembelajaran atau tugas. Kendala lain yaitu, ada orang tua yang bercerita secara pribadi kepada saya tentang kondisi ekonominya sehingga belum bisa membeli pulsa untuk paket internet. Masalah tersebut kemudian diberi solusi dengan melihat melalui wa teman yang dekat dengan rumahnya untuk mengetahui pembelajaran yang dilaksanakan.  
Pembelajaran daring memberikan pengalaman tersendiri bagi guru maupun siswa. Guru harus kreatif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring sehingga pembelajaran tuntutan kurikulum tetap bisa berjalan. Tetap semangat untuk bapak ibu guru semua. Semoga pandemi corona bisa segera berlalu dan kita bisa mendampingi peserta didik kita dengan lebih maksimal.
Salam literasi

Pengalaman Berinovasi Pembelajaran

Hallo bapak/ ibu guru hebat seluruh Indonesia. Saya akan membagikan ilmu hasil dari mengikuti pelatihan bersama Arif Darmadiansah. Belia...