Guru dibedakan menjadi dua, yaitu:
guru betulan dan guru kebetulan. Apa itu guru betulan? Guru yang benar benar
ingin menjadi guru dan menyadari akan kelebihan dan kekurangan dari guru.
Sedangkan guru kebetulan adalah guru yang dimana hanya ada ketidaksengajaan
membawa dia menjadi seorang guru. Namun, seseorang bisa menjadi guru betulan
meskipun awalnya dia hanya kebetulan. Bagaimana caranya?
Guru bisa menjadi betulan jika dia
mau terus belajar dan berusaha melakukan yang terbaik untuk peserta didiknya.
Dengan belajar berarti dia akan terus menambah wawasan dan pengalamannya demi
kebaikan pembelajarannya. Melakukan yang terbaik berarti dia akan berusaha
memberikan dirinya secara total kepada peserta didiknya baik itu perhatiannya,
kasih sayangnya, keinginan peserta didiknya, dan hidupnya. Nah...guru yang
demikianlah yang akan benar benar menjadi guru yang didambakan dan dirindukan
oleh peserta didiknya.
Berdasar kinerja, ada tipe guru yaitu
nyasar, bayar, dan sadar. Guru nyasar adalah guru yang tidak berenergi karena
tidak mempunyai target dan energi. Siswa merasa jenuh dengan keberadaannya.
Kedua bayar, adalah guru yang bekerja terkait gaji yang diperoleh. Guru ini
biasanya bekerja karena energi uang. Nah...biasanya terlihat saat awal gajian
atau awal terima sertifikasi. Guru tersebut akan sumringah dan semangat tidak
terkira saat saat tertentu. Ketiga adalah guru sadar. Guru sadar adalah guru
yang menyadari akan pekerjaanya sehingga akan sangat dirindukan dan sangat
dinanti oleh peserta didiknya. Guru sadar inilah yang termasuk dalam kategori
guru motivator. Guru inilah yang akan menyadari akan pentingnya peserta didik
bagi dirinya karena dari ilmu yang disampaikannya akan membawa kebaikan untuk
dirinya.
Guru motivator akan mempu memberikan
inspirasi bagi peserta didiknya. Guru ini pula yang mampu membawa kita menjadi
seorang idola. Guru memiliki peran mengajar, mendidik, mengisnpirasi, dan
menggerakkan. Langkah yang bisa diterapkan guru menjadi guru motivator diantara
menjadi guru yang menarik dan menyenangkan. Dengan menarik maka akan memiliki
daya tarik dan membuat peserta didik senang. Menarik bisa dilihat dari
penampilan, atau hal hal yang patut dicontoh, dan layak untuk diizinkan oleh
peserta didik.
Supaya bisa menjadi seorang guru
motivator menurut Aris Ahmad Jaya bisa dilaksanakan dengan:
1. Jempol, mengapresiasi setiap proses
yang dilakukan siswa.
2. Telunjuk, yaitu memberikan
keteladanan, komitmen, konsisten, integritas kepada peserta didik.
3. Jari tengah, yaitu memiliki kelebihan
yang dapat dicontoh oleh peserta didik.
4. Jari manis, yaitu memiliki hubungan
yang baik. Hubungan baik bisa tertanam jika terdapat rasa saling menhargai dan
menerima setiap kekurangan.
5. Kelingking, yaitu menghargai hal hal
kecil yang telah dilakukan. Bagaimanapun juga hal besar berasal dari hal hal
kecil yang telah dilakukan.
Setelah mendengar tentang makna guru
motivator semakin memberikan semangat kepada kita untuk lebih total dalam
menjalankan peran kita sebagai seorang guru supaya kita bisa selalu dirindukan
oleh peserta didik kita. Tetap semangat dan terus menginspirasi..
Salam literasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar