Jumat, 17 April 2020

Gaya Mengajar Motivator


Guru dibedakan menjadi dua, yaitu: guru betulan dan guru kebetulan. Apa itu guru betulan? Guru yang benar benar ingin menjadi guru dan menyadari akan kelebihan dan kekurangan dari guru. Sedangkan guru kebetulan adalah guru yang dimana hanya ada ketidaksengajaan membawa dia menjadi seorang guru. Namun, seseorang bisa menjadi guru betulan meskipun awalnya dia hanya kebetulan. Bagaimana caranya?
Guru bisa menjadi betulan jika dia mau terus belajar dan berusaha melakukan yang terbaik untuk peserta didiknya. Dengan belajar berarti dia akan terus menambah wawasan dan pengalamannya demi kebaikan pembelajarannya. Melakukan yang terbaik berarti dia akan berusaha memberikan dirinya secara total kepada peserta didiknya baik itu perhatiannya, kasih sayangnya, keinginan peserta didiknya, dan hidupnya. Nah...guru yang demikianlah yang akan benar benar menjadi guru yang didambakan dan dirindukan oleh peserta didiknya.
Berdasar kinerja, ada tipe guru yaitu nyasar, bayar, dan sadar. Guru nyasar adalah guru yang tidak berenergi karena tidak mempunyai target dan energi. Siswa merasa jenuh dengan keberadaannya. Kedua bayar, adalah guru yang bekerja terkait gaji yang diperoleh. Guru ini biasanya bekerja karena energi uang. Nah...biasanya terlihat saat awal gajian atau awal terima sertifikasi. Guru tersebut akan sumringah dan semangat tidak terkira saat saat tertentu. Ketiga adalah guru sadar. Guru sadar adalah guru yang menyadari akan pekerjaanya sehingga akan sangat dirindukan dan sangat dinanti oleh peserta didiknya. Guru sadar inilah yang termasuk dalam kategori guru motivator. Guru inilah yang akan menyadari akan pentingnya peserta didik bagi dirinya karena dari ilmu yang disampaikannya akan membawa kebaikan untuk dirinya.

Guru motivator akan mempu memberikan inspirasi bagi peserta didiknya. Guru ini pula yang mampu membawa kita menjadi seorang idola. Guru memiliki peran mengajar, mendidik, mengisnpirasi, dan menggerakkan. Langkah yang bisa diterapkan guru menjadi guru motivator diantara menjadi guru yang menarik dan menyenangkan. Dengan menarik maka akan memiliki daya tarik dan membuat peserta didik senang. Menarik bisa dilihat dari penampilan, atau hal hal yang patut dicontoh, dan layak untuk diizinkan oleh peserta didik. 
Supaya bisa menjadi seorang guru motivator menurut Aris Ahmad Jaya bisa dilaksanakan dengan:
1.      Jempol, mengapresiasi setiap proses yang dilakukan siswa.
2.      Telunjuk, yaitu memberikan keteladanan, komitmen, konsisten, integritas kepada peserta didik.
3.      Jari tengah, yaitu memiliki kelebihan yang dapat dicontoh oleh peserta didik.
4.      Jari manis, yaitu memiliki hubungan yang baik. Hubungan baik bisa tertanam jika terdapat rasa saling menhargai dan menerima setiap kekurangan.
5.      Kelingking, yaitu menghargai hal hal kecil yang telah dilakukan. Bagaimanapun juga hal besar berasal dari hal hal kecil yang telah dilakukan.
Setelah mendengar tentang makna guru motivator semakin memberikan semangat kepada kita untuk lebih total dalam menjalankan peran kita sebagai seorang guru supaya kita bisa selalu dirindukan oleh peserta didik kita. Tetap semangat dan terus menginspirasi..
Salam literasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengalaman Berinovasi Pembelajaran

Hallo bapak/ ibu guru hebat seluruh Indonesia. Saya akan membagikan ilmu hasil dari mengikuti pelatihan bersama Arif Darmadiansah. Belia...