Selasa, 21 April 2020

Menulis Cepat dan Tepat di Media


Menulis merupakan kegiatan yang produktif. Dikatakan produktif karena memiliki produk berupa tulisan. Namun sayangnya masih banyak orang yang merasa takut untuk menulis dan merasa tidak bisa. Jika demikian yang terpikirkan di benak Anda berarti Anda sedang rugi besar. Lebih baik menghasilkan tulisan yang jelek daripada tidak menghasilkan tulisan sama sekali. Pesan itulah yang saya dapatkan pada pelatihan menulis kali ini bersama Pak Catur Nurochman. Pesan tersebut sangat mengena bagi saya. Setidaknya lebih memotivasi saya untuk lebih semangat dan menghasilkan karya berupa tulisan. Saat ketakutan atau rasa malas melanda, maka segera paksakan diri untuk melakukannya. Kalahkan rasa tersebut dan nikmati hasil yang akan diperoleh.
Menulis menjadi kegiatan yang menantang namun juga mengasyikkan. Hal tersebut bisa dirasakan orang yang benar benar sudah menikmati perannya sebagai seorang penulis. Namun, bagi penulis pemula diperlukan perjuangan keras untuk menghasilkan sebuah tulisan. Terkadang Anda bingung akan menggunakan ide apa dan bagaimana harus memulainya. Jika hal tersebut yang Anda rasakan, maka menulislah berdasar yang Anda gemari. Maksud kalimat ini adalah jika Anda menyukai memasak, maka bisa mulai menulis tentang memasak. Pengalaman membuat suatu masakan atau menulis resep masakan. Hal lainnya jika Anda menyukai jalan-jalan, bisa mencoba menulis pengalaman tentang perjalanan yang baru saja dilakukan.
Hal lain yang saya ingat dari materi Pak Catur adalah orang yang baik dalam menerima suatu materi akan lebih cepat dalam menyelesaikan pekerjaannya daripada yang kurang baik dalam menerima materi tersebut. Jadi, secara mudah ketika kita diminta untuk meresume materi yang disampaikan narasumber, dapat dinilai juga dari cepat dan tidaknya menyelesaikan tugas tersebut. Selesaikan tugas yang ada di depan kita dengan sebaik mungkin karena itu akan menentukan kualitas kita.
Terdapat pesan yang dapat dipegang sebagai bahan pertimbangan ketika menulis. Buatlah tulisan yang mudah dipahami orang yang membaca. Menulis sama halnya dengan berbicara dimana kita ingin yang kita ajak bicara menerima apa yang dibicarakan. Jangan menggelembungkan kata atau kalimat sehingga sulit untuk dipahami orang. Gunakan kata yang efektif dan jangan sampai mengulang ulang kata yang sama dalam satu kalimat.
Gaya menulis setiap orang memiliki variasi. Ada tipe penulis yang senang menulis dengan menyusun kerangka karangan terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan guna mempermudah menentukan langkah atau lanjutan yang akan ditulisnya. Ada pula yang menuliskan kerangka tulisan seperti spider web. Selain itu ada yang senang menulis langsung menerapkan ide yang ada di pikirannya dalam bentuk tulisan. Jadi ketika ide muncul ia segera menuliskannya. Jadi, terapkan gaya menulis sesuai dengan keinginan masing-masing.
Penulis yang baik adalah pengamat yang baik. Hal tersebut bisa diterapkan oleh penulis yang memiliki kecerdasan audio lebih baik. Mendengarkan apa yang disampaikan oleh orang lain akan mudah diterima dan dikembangkan menjadi karya tulisan. Begitu halnya penulis yang memiliki kemampuan visual lebih tinggi. Apa yang dilihatnya bisa menjadi ide besar untuk dikembangkan menjadi tulisan. Jadi, gali dan kembangkan potensi yang ada pada diri masing-masing.
Saat akan membuat tulisan yang akan dikirimkan ke media penting sekali untuk mempelajari gaya atau permintaan media tersebut. Setiap media memiliki gaya selingkungan sendiri-sendiri. Jadi, ketika tulisan kita yang sudah disusun sedemikian rupa dan sebaik mungkin namun belum juga terbit pada media tersebut perlu kita pelajari penyebabnya. Bisa karena tulisan kita tidak mengacu pada kriteria media tersebut, atau kuota dari media tersebut telah terpenuhi, atau hal lain. Jangan langsung putus ada dan jadikan itu sebagai pengalaman.
Ada beberapa kendala yang biasanya dihadapi ketika kita menulis. Salah satunya yaitu kebingungan saat akan melanjutkan apa yang ditulis. Hal tersebut bisa disebabkan karena kita berhenti dan tidak langsung menyelesaikan tulisan kita. Jika hal tersebut kita alami, maka yang bisa dilakukan adalah dengan membaca buku bacaan sebagai referensi atau tulisan yang sejenis dengan tulisan kita. Bahkan melihat video yang memiliki ide sama dengan jenis tulisan kita juga bisa dilakukan. Harapannya ide-ide akan muncul kembali. Namun, ada hal yang perlu ditekankan yaitu dilarang keras untuk mengambil karya dari orang lain tanpa mencantumkan sumber (plagiat). Sebagai penulis yang baik marilah selalu belajar menjadi diri kita sendiri. Belajar menulis apa adanya dan sesuai dengan kemampuan kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengalaman Berinovasi Pembelajaran

Hallo bapak/ ibu guru hebat seluruh Indonesia. Saya akan membagikan ilmu hasil dari mengikuti pelatihan bersama Arif Darmadiansah. Belia...