Menulis merupakan kegiatan yang
produktif. Dikatakan produktif karena memiliki produk berupa tulisan. Namun
sayangnya masih banyak orang yang merasa takut untuk menulis dan merasa tidak
bisa. Jika demikian yang terpikirkan di benak Anda berarti Anda sedang rugi
besar. Lebih baik menghasilkan tulisan yang jelek daripada tidak menghasilkan
tulisan sama sekali. Pesan itulah yang saya dapatkan pada pelatihan menulis
kali ini bersama Pak Catur Nurochman. Pesan tersebut sangat mengena bagi saya.
Setidaknya lebih memotivasi saya untuk lebih semangat dan menghasilkan karya
berupa tulisan. Saat ketakutan atau rasa malas melanda, maka segera paksakan
diri untuk melakukannya. Kalahkan rasa tersebut dan nikmati hasil yang akan
diperoleh.
Menulis menjadi kegiatan yang
menantang namun juga mengasyikkan. Hal tersebut bisa dirasakan orang yang benar
benar sudah menikmati perannya sebagai seorang penulis. Namun, bagi penulis
pemula diperlukan perjuangan keras untuk menghasilkan sebuah tulisan. Terkadang
Anda bingung akan menggunakan ide apa dan bagaimana harus memulainya. Jika hal
tersebut yang Anda rasakan, maka menulislah berdasar yang Anda gemari. Maksud
kalimat ini adalah jika Anda menyukai memasak, maka bisa mulai menulis tentang
memasak. Pengalaman membuat suatu masakan atau menulis resep masakan. Hal lainnya
jika Anda menyukai jalan-jalan, bisa mencoba menulis pengalaman tentang
perjalanan yang baru saja dilakukan.
Hal lain yang saya ingat dari materi
Pak Catur adalah orang yang baik dalam menerima suatu materi akan lebih cepat
dalam menyelesaikan pekerjaannya daripada yang kurang baik dalam menerima
materi tersebut. Jadi, secara mudah ketika kita diminta untuk meresume materi
yang disampaikan narasumber, dapat dinilai juga dari cepat dan tidaknya
menyelesaikan tugas tersebut. Selesaikan tugas yang ada di depan kita dengan
sebaik mungkin karena itu akan menentukan kualitas kita.
Terdapat pesan yang dapat dipegang
sebagai bahan pertimbangan ketika menulis. Buatlah tulisan yang mudah dipahami
orang yang membaca. Menulis sama halnya dengan berbicara dimana kita ingin yang
kita ajak bicara menerima apa yang dibicarakan. Jangan menggelembungkan kata
atau kalimat sehingga sulit untuk dipahami orang. Gunakan kata yang efektif dan
jangan sampai mengulang ulang kata yang sama dalam satu kalimat.
Gaya menulis setiap orang memiliki
variasi. Ada tipe penulis yang senang menulis dengan menyusun kerangka karangan
terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan guna mempermudah menentukan langkah
atau lanjutan yang akan ditulisnya. Ada pula yang menuliskan kerangka tulisan
seperti spider web. Selain itu ada yang senang menulis langsung menerapkan ide
yang ada di pikirannya dalam bentuk tulisan. Jadi ketika ide muncul ia segera
menuliskannya. Jadi, terapkan gaya menulis sesuai dengan keinginan
masing-masing.
Penulis yang baik adalah pengamat
yang baik. Hal tersebut bisa diterapkan oleh penulis yang memiliki kecerdasan
audio lebih baik. Mendengarkan apa yang disampaikan oleh orang lain akan mudah
diterima dan dikembangkan menjadi karya tulisan. Begitu halnya penulis yang
memiliki kemampuan visual lebih tinggi. Apa yang dilihatnya bisa menjadi ide
besar untuk dikembangkan menjadi tulisan. Jadi, gali dan kembangkan potensi
yang ada pada diri masing-masing.
Saat akan membuat tulisan yang akan
dikirimkan ke media penting sekali untuk mempelajari gaya atau permintaan media
tersebut. Setiap media memiliki gaya selingkungan sendiri-sendiri. Jadi, ketika
tulisan kita yang sudah disusun sedemikian rupa dan sebaik mungkin namun belum
juga terbit pada media tersebut perlu kita pelajari penyebabnya. Bisa karena
tulisan kita tidak mengacu pada kriteria media tersebut, atau kuota dari media
tersebut telah terpenuhi, atau hal lain. Jangan langsung putus ada dan jadikan
itu sebagai pengalaman.
Ada beberapa kendala yang biasanya
dihadapi ketika kita menulis. Salah satunya yaitu kebingungan saat akan
melanjutkan apa yang ditulis. Hal tersebut bisa disebabkan karena kita berhenti
dan tidak langsung menyelesaikan tulisan kita. Jika hal tersebut kita alami,
maka yang bisa dilakukan adalah dengan membaca buku bacaan sebagai referensi
atau tulisan yang sejenis dengan tulisan kita. Bahkan melihat video yang
memiliki ide sama dengan jenis tulisan kita juga bisa dilakukan. Harapannya
ide-ide akan muncul kembali. Namun, ada hal yang perlu ditekankan yaitu
dilarang keras untuk mengambil karya dari orang lain tanpa mencantumkan sumber
(plagiat). Sebagai penulis yang baik marilah selalu belajar menjadi diri kita
sendiri. Belajar menulis apa adanya dan sesuai dengan kemampuan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar