Pada kesempatan kali ini saya akan
menuliskan sesuatu yang baru bagi saya. Mengapa saya katakan baru? Karena
sebelumnya saya belum pernah mendapatkan ilmu seperti yang disampaikan oleh
Bapak Agus, narasumber pelatihan menulis bersama PGRI. Beliau menyampaikan
materi tentang pemasaran buku. Setelah kemarin kita mendapatkan ilmu tentang
bagaimana cara menulis yang baik dan bisa diterbitkan oleh penerbit, sekarang
saatnya belajar tentang strategi memasarkan buku.
Apa itu strategi pemasaran?
Strategi pemasaran adalah merupakan cara yang dilakukan guna mengedarkan dan
menawarkan buku. Seperti yang telah disampaikan Pak Agus secara garis besar
strategi memasarkan buku bisa dikategorikan menjadi dua macam, yaitu strategi pemasaran
serangan udara dan serangan darat. Mari kita bahas satu persatu jenis strategi
pemasaran di atas.
Pertama adalah strategi pemasaran
melalui udara. Jenis pemasaran ini bisa dilakukan oleh penerbit atau bahkan
penulis sendiri bisa ikut andil peran. Pemasaran udara ini bisa diterapkan
melalui penjualan online maupun penjualan melalui komunitas.Penjualan secara
online bisa dengan melalui website dari penerbit tersebut. Misalkan disini
adalah penerbit Andi offset yang telah memiliki web di http://www.andipublisher.com/ . Pembeli yang ingin membeli buku melalui web
andi bisa memilih jenis buku yang dibutuhkan. Cover dan harga buku sudah
tertera pada web tersebut. Cara lain yaitu dengan penjualan online melalui
media sosial yang sudah tidak asing lagi masyarakat seperti Whatsapp,
Instagram, maupun Facebook. Bahkan media online seperti email dan telepon juga
bisa dimanfaatkan untuk memasarkan buku.
Cara kedua yaitu melalui komunitas.
Pemasaran buku melalui komunitas ini memiliki nilai keberhasilan tinggi dengan
syarat adanya komunikasi yang baik dan aktif dalam menawarkan buku. Kita bisa
menawarkan buku melalui group group tersebut. Kegiatan seperti arisan atau reuni juga bisa dimanfaatkan untuk
melakukan penawaran buku.
Kategori pemasaran yang kedua
adalah melalui darat. Jalur darat ini bisa melalui toko buku, directselling,
dan mengadakan even even. Untuk lebih jelasnya bisa kita bahas satu persatu.
Pertama adalah melalui toko buku. Cara yang pertama ini pasti sudah tidak asing
lagi. Pada awalnya kita memahami bahwa untuk membeli sebuah buku tentu yang
harus kita lakukan adalah datang ke toko buku. Hal tersebut sudah menjadi hal
yang sangat wajar mengingat jaman dahulu teknologi belum berkembang pesat
seperti sekarang ini, sehingga pemasaran buku yang digunakan sejak awal juga
dengan cara ini. Perlu diketahui bahwa toko buku ternyata memiliki tiga
kategori, yaitu toko buku modern, semi modern, dan tradisional.
Dari ketiga jenis toko di atas,
tentunya toko modernlah yang memiliki fasilitas dan kenyamanan nomor satu.
Selain itu, varian buku yang lebih beragam juga menjadi kelebihan dari toko
buku modern. Berikut strategi promosi yang bisa dilakukan di toko buku modern
menurut Agus Subardana:
-
Menguasai display buku , supaya tampilan buku
dapat terlihat dan menonjol .
-
Mengadakan
promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner
-
Mengadakan
Bedah Buku , Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode
tertentu.
-
Mengadakan
event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan, Program TAB, Program TAM , dll )
-
Dan
masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan ,
kuncinya kita proaktive komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern
tersebut.
Jenis pemasaran yang kedua adalah
directselling. Directselling sendiri secara mudahnya merupakan pemasaran buku
yang dilakukan oleh sales dengan menawarkan langsung ke lapangan. Cara
pemasaran ini lebih menitikberatkan pada tugas sales sendiri. Kegigihan ataupun
strategi dari masing masing sales menentukan keberhasilan penjualan buku
tersebut. Hal tersebut bisa dilakukan dengan datang langsung ke lapangan.
Strategi darat yang ketiga adalah
melalui event. Nah....event disini misalnya dengan mengadakan pameran buku,
ikut dalam kegiatan workshop, rapat skala besar, kegiatan try out, maupun event
lain yang sekiranya mendatangkan tamu banyak sehingga bisa dimanfaatkan untuk
menawarkan buku kepada masyarakat. Dengan demikian, informasi dari berbagai
sumber tentang adanya event di setiap wilayah sangatlah dibutuhkan.
Ternyata pemasaran buku memiliki
lika liku yang tidak singkat. Banyak cara bisa dilakukan guna memasarkan buku
supaya bisa dikenal dan laku di masyarakat. Butuh kerjasama dari beberapa
pihak, khususnya penulis dan penerbit. Penulis juga harus memahami strategi ini
guna memberikan gambaran bagaimana tulisan yang harapannya bisa diterbitkan
besok dapat dipasarkan dengan lancar dan diterima oleh masyarakat luas. Sampai
disini kita jadi tahu siapa saja yang berperan dalam pemasaran buku. Banyak
pelajaran juga kita dapatkan, diantaranya untuk bisa belajar menghargai karya
dan jerih payah orang lain.
Salam literasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar