Senin, 13 April 2020

Menulis Buku dalam Seminggu dari Seminar Virtual di Youtube


Menulis..menulis..dan menulis...
Kata itu yang ada di benak saya sekarang.
Mengapa?
Karena saya memang senang menulis. Karena saya mau menikmati prosesnya.
Nah...karena keinginan berasal dari pribadi saya sendiri maka saya harus berhasil dalam proyek menulis saya saat ini. Apalagi suntikan semangat sudah saya peroleh dari tiga senior hebat saya yaitu Omjay, Agus Sampurno, dan Encon R. Malam ini saya dapatkan suntikan suplemen semangat dari Prof. Eko Indrajit.
Menulis buku dapat diselesaikan dalam waktu satu minggu.
Hah?? Satu minggu? Tidak salah dengar? Hati saya berteriak seakan meragukan hal tersebut.
Namun, dengan penuh keyakinan bisa kita pasti bisa.
Supaya dapat mengembangkan ide yang diperoleh dalam menulis, kita bisa menggunakan 5W+1H. Kita jabarkan ide yang kita pilih menggunakan kata tanya apa, mengapa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana. Contoh penerapannya sebagai berikut:
Misalkan ide yang diambil pembelajaran daring pada masa covid 19? Untuk menjelaskan kata tanya apa, kita bisa menjabarkannya. Apa itu pembelajaran daring? Kita bisa menjelaskan menurut para ahli misalnya menurut Omjay misalnya. Selanjutnya kita dapat menjelaskan penjabaran dari Omjay tersebut sekaligus menyelipkan menurut pendapat kita sendiri. Berikan pendapat dari sudut pandang kita sebagai guru misalnya.
Selanjutnya kata tanya mengapa? Sangat mudah sekali tentunya ketika kita menjelaskan mengapa pembelajaran dari diterapkan saat wabah covid 19 sekarang ini. Tentunya semua kita lakukan karena hal tersebut menjadi kebijakan pemerintah untuk semua peserta didik melaksanakan pembelajaran dari rumah. Guru bisa memilih cara melakukan pembelajaran. Jika kondisi memungkinkan dilakukan secara daring. Namun jika mendapatkan kendala misalnya siswa tidak memiliki HP android, guru bisa memberikan tugas kepada siswa secara periodik untuk nantinya bisa bertemu seminggu sekali proses pengumpulan tugas.
Berikutnya kata tanya siapa? Siapa yang menerapkan pembelajaran daring? Siswa dengan guru. Selain itu, kita bisa mengaitkan dengan kerja secara daring. Awal covid 19 kemarin jajaran petinggi negara yaitu para menteri bersama presiden melakukan contoh kegiatan dalam bekerja dari rumah. Mereka menggunakan jaringan sebagai sarana berkomunikasi.
Kata tanya keempat adalah kapan. Pembelajaran daring diterapkan seperti kondisi sekarang yaitu masa wabah covid 19 merebak. Orang dihimbau untuk menerapkan jaga jarak supaya dapat terhindar dari penularan virus. Salah satu langkah guna menerapkan hal tersebut adalah dengan berada di rumah dalam melakukan berbagai aktivitas, seperti belajar bahkan bekerja.
Kata tanya selanjutnya adalah dimana. Penerapan pembelajaran daring diterapkan di hapir seluruh  wilayah di Indonesia. Menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk menerapkan pembelajaran daring. Tidak sedikit guru yang awalnya merasa ragu. Namun semakin lama penerapan pembelajaran dari rumah ditetapkan, maka mau tidak mau memaksa kami sebagai guru harus mau dan mampu menerapkannya.
Terakhir adalah bagaimana. Bagaimana pembelajaran daring diterapkan? Banyak alternatif yang dapat dipilih guru untuk menerapkannya. Banyak sekali sumber belajar yang dapat dipilih, baik dari kementrian pusat maupun daerah. Bahkan aplikasi media sosial yang paling sering digunakan di masyarakat dapat dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Pilih dan terapkan mana yang lebih memudahkan proses penerapannya.
Kegiatan menulis yang dilakukan secara konsisten tentu dapat menghasilkan tulisan yang membaik. Mengapa dikatakan membaik? Karena semua berproses. Pada awalnya akan terasa sulit, namun dengan adanya paksaan dari dalam diri tentu akan terdapat proses pembelajaran yang membawa tulisan kita ke arah lebih baik. Seminggu bukan waktu yang lama, tetapi dengan konsisten dan keyakinan insyaalah bisa terwujud. Berbekal kemauan dan membaca dari berbagai sumber tentu akan membantu menyukseskan proyek menulis kita. 

Jika kita masih ragu dengan waktu seminggu, kita dapat menyaksikan virtual seminar virtual oleh prof. Eko Indrajit. Kita akan mendapatkan kepastiandari beliau akan waktu seminggu tersebut. Namun tentunya diri sendiri menjadi kata kunci keberhasil. Motivasi untuk melakukannya berasal dari diri sendiri, namun kita juga harus mampu melawan diri sendiri guna mewujudkan impian kita.
 


Salam literasi

3 komentar:

Pengalaman Berinovasi Pembelajaran

Hallo bapak/ ibu guru hebat seluruh Indonesia. Saya akan membagikan ilmu hasil dari mengikuti pelatihan bersama Arif Darmadiansah. Belia...