Menulis..menulis..dan
menulis...
Kata
itu yang ada di benak saya sekarang.
Mengapa?
Karena
saya memang senang menulis. Karena saya mau menikmati prosesnya.
Nah...karena
keinginan berasal dari pribadi saya sendiri maka saya harus berhasil dalam
proyek menulis saya saat ini. Apalagi suntikan semangat sudah saya peroleh dari
tiga senior hebat saya yaitu Omjay, Agus Sampurno, dan Encon R. Malam ini saya
dapatkan suntikan suplemen semangat dari Prof. Eko Indrajit.
Menulis
buku dapat diselesaikan dalam waktu satu minggu.
Hah??
Satu minggu? Tidak salah dengar? Hati saya berteriak seakan meragukan hal
tersebut.
Namun,
dengan penuh keyakinan bisa kita pasti bisa.
Supaya
dapat mengembangkan ide yang diperoleh dalam menulis, kita bisa menggunakan
5W+1H. Kita jabarkan ide yang kita pilih menggunakan kata tanya apa, mengapa,
siapa, kapan, dimana, dan bagaimana. Contoh penerapannya sebagai berikut:
Misalkan
ide yang diambil pembelajaran daring pada masa covid 19? Untuk menjelaskan kata
tanya apa, kita bisa menjabarkannya. Apa itu pembelajaran daring? Kita bisa
menjelaskan menurut para ahli misalnya menurut Omjay misalnya. Selanjutnya kita
dapat menjelaskan penjabaran dari Omjay tersebut sekaligus menyelipkan menurut
pendapat kita sendiri. Berikan pendapat dari sudut pandang kita sebagai guru
misalnya.
Selanjutnya
kata tanya mengapa? Sangat mudah sekali tentunya ketika kita menjelaskan
mengapa pembelajaran dari diterapkan saat wabah covid 19 sekarang ini. Tentunya
semua kita lakukan karena hal tersebut menjadi kebijakan pemerintah untuk semua
peserta didik melaksanakan pembelajaran dari rumah. Guru bisa memilih cara
melakukan pembelajaran. Jika kondisi memungkinkan dilakukan secara daring.
Namun jika mendapatkan kendala misalnya siswa tidak memiliki HP android, guru
bisa memberikan tugas kepada siswa secara periodik untuk nantinya bisa bertemu
seminggu sekali proses pengumpulan tugas.
Berikutnya
kata tanya siapa? Siapa yang menerapkan pembelajaran daring? Siswa dengan guru.
Selain itu, kita bisa mengaitkan dengan kerja secara daring. Awal covid 19
kemarin jajaran petinggi negara yaitu para menteri bersama presiden melakukan
contoh kegiatan dalam bekerja dari rumah. Mereka menggunakan jaringan sebagai
sarana berkomunikasi.
Kata
tanya keempat adalah kapan. Pembelajaran daring diterapkan seperti kondisi
sekarang yaitu masa wabah covid 19 merebak. Orang dihimbau untuk menerapkan
jaga jarak supaya dapat terhindar dari penularan virus. Salah satu langkah guna
menerapkan hal tersebut adalah dengan berada di rumah dalam melakukan berbagai
aktivitas, seperti belajar bahkan bekerja.
Kata
tanya selanjutnya adalah dimana. Penerapan pembelajaran daring diterapkan di
hapir seluruh wilayah di Indonesia.
Menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk menerapkan pembelajaran daring.
Tidak sedikit guru yang awalnya merasa ragu. Namun semakin lama penerapan
pembelajaran dari rumah ditetapkan, maka mau tidak mau memaksa kami sebagai
guru harus mau dan mampu menerapkannya.
Terakhir
adalah bagaimana. Bagaimana pembelajaran daring diterapkan? Banyak alternatif
yang dapat dipilih guru untuk menerapkannya. Banyak sekali sumber belajar yang
dapat dipilih, baik dari kementrian pusat maupun daerah. Bahkan aplikasi media
sosial yang paling sering digunakan di masyarakat dapat dimanfaatkan untuk melakukan
kegiatan pembelajaran. Pilih dan terapkan mana yang lebih memudahkan proses
penerapannya.
Kegiatan
menulis yang dilakukan secara konsisten tentu dapat menghasilkan tulisan yang
membaik. Mengapa dikatakan membaik? Karena semua berproses. Pada awalnya akan
terasa sulit, namun dengan adanya paksaan dari dalam diri tentu akan terdapat
proses pembelajaran yang membawa tulisan kita ke arah lebih baik. Seminggu
bukan waktu yang lama, tetapi dengan konsisten dan keyakinan insyaalah bisa
terwujud. Berbekal kemauan dan membaca dari berbagai sumber tentu akan membantu
menyukseskan proyek menulis kita.
Jika
kita masih ragu dengan waktu seminggu, kita dapat menyaksikan virtual seminar
virtual oleh prof. Eko Indrajit. Kita akan mendapatkan kepastiandari beliau
akan waktu seminggu tersebut. Namun tentunya diri sendiri menjadi kata kunci
keberhasil. Motivasi untuk melakukannya berasal dari diri sendiri, namun kita
juga harus mampu melawan diri sendiri guna mewujudkan impian kita.
Salam
literasi
Semangat terus untuk menulis, menulis. Kunjungilah
BalasHapushttps://bepenamrbams.wordpress.com/
Terimakasih bapak
BalasHapuslanjut
BalasHapus